Sabtu, 05 Februari 2011

PAKET PENGANGGURAN ALA PERGURUAN TINGGI



Pengangguran di indonesia setiap tahun semakin parah. bahkan dari data BPS angka pengangguran sudah menurun. Namun fakta di lapangan yang terjadi malah sebaliknya. angka pengganguran semakin meningkat tajam.terlebih lagi pengangguran yang tamatan perguruan tinggi. Para sarjana adalah penyumbang pengangguran terbesar dari semua angkatan kerja. Hal ini membuktikan bahwa walaupun telah mencapai pendidikan setingkat Strata 1/sarjana hal ini belum menjamin para tamatan sarjana tersebut lepas dari pengganguran. karena hal ini tidak semua anggkatan kerja dari sarjana ini terserap di lapangan kerja. Hal ini perlu disikapi oleh perguruan tinggi agar pengaaguran tersebut tidak menjadi bom waktu yang suatu saat bisa meledak. dampaknya nya jelas menggangu stabilitas pertumbuhan ekonomi.
hal ini pemerintah dalam artian oleh Kementrian Pendidikan dan Peruruan tinggi harus mencari jalan keluar agar masalah ini tidak berlarut. untuk kedepannya pemerintah mengusahakan bagaimana agar semua aangkatan kerja terserap terutama para sarjana. sayangnya pemerintah terkesan mengabaikan hal ini.
kalau menurut penulis solusi yang tebaiknya adalah mengubah kurikulum perguruan tinggi yang tidak hanya mengandalkan teori belaka.seharusnya praktek diseimbangkan dengan teori.Semoga saja pengangguran secepatnya pergi dari Indonesia.

Selasa, 02 Juni 2009

RAHASIA PENGUSAHA : MENABUNG UANG PANGKAL MISKIN


Pandangan klasik

KAYA = BANYAK UANG


Pandangan baru : Cashflow Quadrant (oleh Robert T Kiyosaki

KAYA = BANYAK ASET

dari kedua pandangan diatas tersebut jelas sekali bahwa yang dianut oleh para pengusaha adalah pandangan baru tersebut yaitu Cashflow Quadrant.dari kedua pandangan tersebut jelas ada pebedaannya. Pada pandangan klasik dengan banyak uang dikatakan kaya. Itu benar tapi sampai kapan uang banyak tersebut bisa bertahan. Semakin lama uang banyak tersebut akan habis jika digunakan untuk keperluan konsumsi atau membeli benda-benda liabilitas (benda liabilitas adalah benda yang tidak mengasilkan uang tetapi menghabiskan uang jika memiliki benda tersebut contohnya mobil pribadi yang harganya jualnya mengalami penyusutan dengan berjalannya waktu, belum lagi biaya perawatan mobil yang semuanya mengeluarkan uang, contoh lainnya adalah televisi, sepeda motor). Umumnya pada pandangan klasik ini menghasilkan banyak uang dengan cara bekerja keras dan uangnya disimpan atau ditabung. Biasanya uang bisa dinikmati pada hari tua atau si karyawan tersebut pensiun.jadi disini kekurangannya adalah jika tidak kerja tidak menghasilkan uang. Paham ini biasanya dijalani oleh karyawan yang bekerja.

Pada pandangan baru yaitu cashflow Quadrant seseorang dikatakan kaya apabila memiliki banyak asset yang bisa menghasilkan uang.contohnya adalah memiliki pabrik yang bisa menghasilkan profit/laba. Contoh lain adalah surat-surat berharga seperti saham,obligasi. Tanah, rumah,emas yang mana ketiga terakhir tersebut pada jangka panjangnya harganya naik terus-menerus. Jadi disini menggarisbawahi bahwa jika ingin menabung tirulah gaya pengusaha, dimana mereka menabung bukan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk asset. Karena jika menabung dalam bentuk uang kita rugi sedangkan dalam bentuk asset akan diperoleh pendapatan dari asset tesebut.misalnya si pengusaha tersebut membeli rumah untuk memperoleh uang sewanya. Atau tanah dibeli lalu dikontrakkan per periode misalnya pertahun tau lebih. Beda dengan jika hanya menyimpan uang saja(walaupun menabung sekalipun),bisa-bisa kita punya pikiran uangnya dikonsumsi untuk apa ya? Nah disinilah cocok sekali jika menabung(uang) pangkal miskin. Jika anda adalah seorang karyawan ada jalan lain menuju pandangan baru tersebut yaitu sisihkan sekian persen dari penghasilan anda untuk membeli asset.jika asset telah menjamin lebih dari 3 kali lipat dari kebutuhan hidup anda. Anda sudah layak dikatakan orang kaya sesuai dengan pandangan Robert T Kiyosaki. Mulai berhentilah jadi pegawai dan seriuslah mengelola aset agar terus berkembang.


Tulisan ini terinspirasi oleh buku :resep kaya ala orang cina karangan Eka Dharma Pranoto dan buku Cashlow Quadrant karangan Robert T Kiyosaki.