Rabu, 31 Desember 2008

Dalam beberapa iklan kecil Koran harian sering kita jumpai seperti berikut ini Dijual barang seken dengan harga nego…….bla….bla…. bla… contak person/ hubungi MR.X Telp. 07xx.32451, kita perlu melihat siapakah calon prospek jika produk yang kita jual melalui media tersebut. Jika dimisalkan dijual computer seken yang jelas segmen yang disasar adalah kelompok remaja dan dewasa yang kisaran umur 17-25 tahun ada lebih baiknya memasang iklan dengan mencantumkan no HP nya, karena segmen ini lebih doyan menggunakan HP daripada telpon kantor atau telpon rumah yang jauh lebih simpel. Mereka sering menggunakan SMS daripada telpon pakai HP.Jadi disini kita perlu mempelajari perilaku konsumen mana yang disasar. Jangan ditulis selelah anda mencantumkan no hp nya, TIDAK MEMERIMA SMS. Hal ini mempersempit ruang sasaran yang dituju. Jika hal ini telah anda perhatikan maka dalam Hal ini akan efeftif bagi calon prospek/ pembeli untuk melakukan kontak pembelian dengan anda.

SEMOGA BERHASIL

AGAR PESAN IKLAN SINGKAT DI KORAN TEPAT SASARAN

Dalam beberapa iklan kecil Koran harian sering kita jumpai seperti berikut ini Dijual barang seken dengan harga nego…….bla….bla…. bla… contak person/ hubungi MR.X Telp. 07xx.32451, kita perlu melihat siapakah calon prospek jika produk yang kita jual melalui media tersebut. Jika dimisalkan dijual computer seken yang jelas segmen yang disasar adalah kelompok remaja dan dewasa yang kisaran umur 17-25 tahun ada lebih baiknya memasang iklan dengan mencantumkan no HP nya, karena segmen ini lebih doyan menggunakan HP daripada telpon kantor atau telpon rumah yang jauh lebih simpel. Mereka sering menggunakan SMS daripada telpon pakai HP.Jadi disini kita perlu mempelajari perilaku konsumen mana yang disasar. Jangan ditulis selelah anda mencantumkan no hp nya, TIDAK MEMERIMA SMS. Hal ini mempersempit ruang sasaran yang dituju. Jika hal ini telah anda perhatikan maka dalam Hal ini akan efeftif bagi calon prospek/ pembeli untuk melakukan kontak pembelian dengan anda.

SEMOGA BERHASIL

Senin, 15 Desember 2008

STRATEGI HARGA TETAP PILIHAN UTAMA KONSUMEN

jika kita perhatikan toko-toko yang menjual barang harian.disana dapat dilihat strategi harga murah sangat memainkan peranan penting dalam mengelolanya. seperti dalam konsep pemsaran yang dikemukakan oleh philip kohler bahwa strategi pemsaran yang baik adalah strategi pemasaran yang menganut konsep 5P YAITU:
1. PRICE-->harga yang murah dari pesaing
2. PLACE-->tempat yang strategis dan terjangkau oleh konsumen.
3. PRODUK-->Menjual produk yang berkualitas dan mempunyai value
4. PROMOTION--> Berupa sarana promosi seperti media
5.
dari semua itu posisi harga murah tetaplah menjadi pilihan utama oleh konsumen untuk membeli suatu produk

Rabu, 19 November 2008

Peladang Gambir tetap sengsara karena dipermainkan tengkulak


Di Sumatra Barat ada sebuah daerah yang menjadi primadona sebagai daerah penghasil getah gambir dengan skala telah mencapai ekspor ke negara india.Daerah tersebut adalah Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pesisir Selatan dan sebagian di derah lainnya. daerah penghasil terbesar adalah Kabupaten Lima puluh Kota. Dengan diekspor ke negara India tentunya mengasilkan dolar. Namun kenyataan di lapangan sengat berbeda, walaupun harga gambir per kilonya Rp 27.000 harga yang tertinggi dan Rp 15.000 harga terendahnya dan harga kisaran rata-rata Rp 18.000 para peladang tetap saja hidup miskin, sengsara dan menderita. yang paling diuntungkan disini hanya mereka para pedagang besar dan pedagang pengekspor. walaupun tidak semuanya seperti itu tapi dengan tangan sebagian besar mereka harga gambir gampang dipermainkan demi keuntungan semata-mata. Pemerintah disini seolah-olah menutup mata saja dalam hal ini, mereka hanya memberikan opini saja di depan media massa.tapi tindakan di lapangan hanya nol belaka. disini masalahnya juga demikian komplek. dimulai dari para peladang saja. Sebelum memanen saja mereka berhutang ke pedagang pengumpul untuk biaya hidup sehari-hari. karena panen gambir cuma 2 atau 3 kali dalam setahun. dan kebiasaan mereka pada saat memanen berhutang ke pedagang pengumpul yang bermental tengkulak sehingga saat menjual hasil panen para pedagang tersebut leluasa mepermainkan harga. Pada pedagang pengespor lebih dasyat lagi. dengan menjual ke negara India seharga 5 dolar per kilo berarti memperoleh untung 3 dolar per kilonya setelah membeli dari pedagang pengumpul seharga 20 ribuan atau setara dengan 2 dolar. bagi negara India gambir tersebut di ekspor lagi ke Negara Jerman untuk dijadikan bahan obat-obatan. seharusnya kita kan bisa mengekspr langsung ke negara Jerman kan?

Tetapi kenapa hal ini tidak bisa dilakukan?

Disini rupanya negara jerman tidak percaya dengan produk gambir yang dibawa langsung dari Indonesia mereka pun lebih percaya pada India.

mudah-mudahan saja pemerintah pusat bisa lebih bijaksana dalam hal ini dengan cara kerja sama antar negara dengan negara jerman sehingga keran ekspor bisa terbuka langsung dari Indonesia ke Jerman. Kita tunggu saja kebijakan dari pemerintah ini.semoga saja........

Selasa, 18 November 2008

SRATEGI PRODUK KERAMIK ESSENZA MEMASUKI PASAR GLOBAL

STRATEGI PRODUK ESSENZA MEMASUKI
PASAR GLOBAL

OLEH : Dharma Fitriadi
Membangun merek nasional hingga diterima di pasar global merupakan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh pemasar suatu produk, namun produk porcelaine tile merek Essenza produksi PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk berhasil memasuki pasar global sehingga pada pertengahan bulan oktober 2007. yang dimana produk percelaine tile adalah sejenis keramik lantai berbahan batu alam yang mutunya lebih bagus dibandingkan keramik berbahan tanah liat. PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk merupakan salah satu perusahaan mendapat penghargaan Primaniyarta 2007 dari 29 perusahaan Indonesia yang telah berhasil memasuki pasar global. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat arena Pekan Raya Jakarta yang dimana Trade Expo Indonesia juga digelar. Berbagai pameran perdagangan dari berbagai propinsi dan beragam skala usaha yang juga digelar pada saat Trade Expo Indonesia tersebut.
Saat mendapat penghargaan tersebut PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk produsen porcelaine tile merek Essenza mendapat penghargaan jenis kategori ekportir pembangunan merek global karena telah berhasil membangun merek secara global yang mana pada penghargaan Primaniyarta 2007 ada tiga kategori yang dinilai yaitu :
1. Kategori eksportir usaha kecil dan menengah.
2. Kategori eksportir pembangunan merek global.
3. Kategori eksportir berkinerja.
Keberhasilan PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk produsen porcelaine tile merek Essenza memasuki pasar global ini karena komitmen yang kuat Direktur PT. Intikeramik Alamasri Industri untuk memasuki dan memasarkan produk ke kancah global. Awal berdirinya perusahaan ini yaitu tanggal 26 Juni 1991 dimulai saat tren dunia pada tahun 1990-an dari memakai keramik tanah liat bergeser ke memakai porcelaine tile yang dimana produk porcelaine tile lebih bagus dibandingkan dengan keramik biasa. Karena permintaan pasar terhadap porcelaine tile sangat tinggi sehingga didirikanlah perusahaan PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk untuk menangkap peluang pasar tersebut.
Dengan fokus bisnis di pasar porcelaine tile, PT. Intikeramik tidak memproduksi selain dari produk tersebut. Produksi pertama dilakukan pada tahun 1993 dengan kapasitas 900.000 m2, kapasitasnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun kedua, jumlahnya terus meningkat menjadi 1,8 juta m2, tahun ketiga bertambah lagi menjadi 3,8 juta m2. dan sejak tahun 1996 hingga 2007 PT. Intikeramik telah mampu memproduksi porceleine tile dengan kapasitas 6,6 juta m2.PT. Intikeramik dengan merek Essenza memang mempunyai misi ingin menjadi pemain global sehingga dalam konsep pengembangannya selalu memperhatikan dua pasar yaitu pasar domestik dan pasar mancanegara. Kemampuan menembus pasar ekspor ini semakin terasa manfaatnya saat krisis ekonomi mendera Indonesia pada 1997. Pasar ekspor bisa menjadi penyeimbang dari pasar lokal yang saat itu lesu karena sektor properti macet.
Intikeramik kemudian agresif melakukan ekspor ke banyak negara dengan Komposisi antara penjualan di pasar ekspor dan lokal memang lebih besar di pasar ekspor, yaitu 60%:40%. Tahun lalu, perusahaan ini telah memasukkan devisa dari ekspor mencapai US$12 juta.
Menembus pasar ekspor memang bukan perkara mudah. Konsumen di negara maju secara umum memiliki tuntutan yang tinggi terhadap kualitas produk. Hanya barang-barang bermutu tinggi yang lolos seleksi. Tantangan pertama yang dihadapi perseroan adalah meyakinkan konsumen bahwa Essenza dari Indonesia memenuhi persyaratan spesifikasi dan estetika di negara yang bersangkutan. Perusahaan ini menjadikan ajang pameran internasional dan kunjungan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan produknya ke konsumen asing.
Usaha memasuki pasar global diawali dengan saat mengikuti pameran di Italia pada 1996, dan pada pameran tersebut perusahaan ini mendapat pengakuan kualitas, sehingga akhirnya bisa mengekspor keramik lantai ke Italia yang merupakan produsen keramik lantai berkualitas tingkat dunia karena kualitas desainnya yang terbaik di dunia. Intikeramik membuktikan konsistensi kualitas produknya sesuai standar internasional dengan diperolehnya sertifikat manajemen mutu ISO 9001. Selain itu, perusahaan berupaya memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh setiap negara tujuan ekspor. Sebelum masuk ke negara tujuan ekspor, perusahaan terlebih dahulu akan melakukan riset populasi, geografis, pemain di pasar lokal hingga mencari mitra distributor di negara tersebut. Dari sisi produksi, perusahaan yang mempekerjakan 600 karyawan ini juga menargetkan bisa meningkatkan kapasitas produksinya dari 2,5 juta m2 menjadi 4 juta m2 pada tahun depan. Kapasitas terpakai mesin perusahaan memang mencapai 6 juta m2.
Di pasar internasional, keramik lantai merek Essenza produksi Intikeramik telah dijual ke 25 negara, antara lain Rusia, Ukrania, Amerika Serikat, Peru, Arab Saudi, Kuwait, Jepang, Korea, Taiwan, dan Eropa, serta Italia yang populer sebagai penghasil keramik lantai berkualitas tinggi.
Walaupun margin keuntungan menjual produk ke pasar ekspor lebih kecil dari pada margin di pasar lokal karena ada beban biaya pengiriman, ekspor membantu menyeimbangkan pendapatan perseroan. Selain itu, bahan baku keramik lantai yang sebesar 30% masih impor tidak mengacaukan perusahaan ketika mata uang rupiah berfluktuasi terhadap dolar AS karena penjualan ekspor bisa menjadi alat lindung nilai atau hedging. PT. Intikeramik terus berusaha meningkatkan kinerjanya. Saat ini, perusahaan mulai membangun ruang pamer di empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta Design Center, Jakarta, Bandung, Semarang dan segera menyusul di Surabaya.
Dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen, Intikeramik juga memberikan jasa layanan konsultasi untuk konsumen yang membeli keramik lantai Essenza dan menginginkan desain yang tepat untuk kantor ataupun rumahnya. Desain lantai keramik pun mengikuti tren. Setidaknya ada sembilan tipe desain dengan 54 warna keramik lantai diproduksi oleh perusahaan. Bahkan, kualitas keramik lantai dari hari ke hari nyaris sama dengan batu alam.
Untuk bisa menjadi pemain kelas dunia, sekalipun datang dari Indonesia, yang senantiasa dipersepsikan sebagai negara biasa-biasa saja, kita yakin bahwa kita bisa menjadi pemain kelas dunia. Maka yang pertama dan terutama yang perlu diperhatikan adalah:
1. Perusahaan /organisasi harus mem-punyai visi dan misi yang jelas.
2. Berani mempunyai produk berbeda dengan kualitas premium.
3. Senantiasa menjaga kualitas produk dan kesinambungannya.
4. Mengomunikasikan kualitas ini kepada pasar lokal dan global dengan baik dan secara pro-aktif mengikuti asosiasi serta pameran secara selektif baik skala lokal maupun skala dunia secara konsisten untuk lebih mengenalkan produknya, brand awareness sampai dengan lead generation.
5. Mengetahui segmen pasar dengan baik sebagai target pasarnya.
6. Fokus serta konsisten pada brand dan kualitasnya.
7. Menonjolkan uniqueness atau keunikan produk.
8. Mempunyai layanan purna jual yang baik sebagai penunjang produk tersebut.
9.Mengikuti standar compliance dan dunia seperti adanya ISO 9001, apalagi dengan ditunjang oleh teknologi yang memadai.
10.Hindari adanya 'perang harga' dan tidak merebut pasar dengan cara drop price.

Melihat kenyataan tersebut di atas Essenza sebagai produk keramik Indonesia bisa menembus pasar global bahkan bisa bersaing sampai ke negara asal keramik kelas dunia seperti Italia. Di samping produk ini juga diekspor ke berbagai belahan dunia, dengan lebih dari 25 negara.
Melihat merek Essenza tentunya tidak terlepas dari produsennya PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, perusahaan yang sudah go public dengan kode IKAI pada 4 Juni 1997 di Bursa Efek Jakarta yang sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 26 Juni 1991 dan mulai berproduksi sejak 1993 di mana sekarang Essenza merupakan market leader di kelasnya sebagai produk premium keramik Indonesia dan telah mencapai ke lima benua. PT. Intikeramik mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus berinovasi dalam produk keramik. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya bagian riset dan pengembangan, serta ditunjang adanya jaringan yang luas baik skala nasional maupun secara global. Adapun lokasi perusahaan ini adalah di kota Tangerang, yang sekarang menjadi bagian dalam Provinsi Banten. Dari kota Tangerang inilah Essenza mendunia, di bawah pimpinan Lie Ju Tjhong dan Budi Muljono Djunaedy sebagai Direktur Utama dan Direktur Perusahaan. Pada awal pendirian perusahaan sudah dirintis pembagunan kantor dan gudang sendiri di Singapura dan Amerika Serikat agar bisa melakukan aktivitas pemasaran global.
Jadi disini yang menjadikan produk Essenza berhasil masuk pertama kali di Italia adalah karena kualitas, motif desain produk dan distribusinya yang baik. Selain itu pemberian nama merek Essenza juga tepat karena merek tersebut berlevel merek italia sehingga setelah berhasil memasuki pasar Italia yang identik pusat desain dan mode dunia dengan mudah merek Essenza mulai memasuki negara lain.
Pada pasar dalam negeri PT. Intikeramik rajin mengedukasi pasar dalam negeri agar pangsa pasar sebagai market leader tidak diambil alih oleh produk keramik Cina yang masuk ke pasar Indonesia dengan posisi produk murah dan berkualitas. Tren yang berkembang di luar negri dikomunikasikan dan disesuaikan di Indonesia melalui promo above the line dan below in line. Sehingga saaat ini gedung perkantoran,apartemen / rumah mewah, rumah sakit, mall dan restoran yang ada di Indonesia menggunakan porcelaine Tile mulai dari desain yang sederhana sampai yang eklusif.
Sedangkan di pasar luar negri, intikeramik lebih banyak mengkomunikasikan merek Essenza dengan cara mengikuti pameran. Karena PT. Intikeramik menganggap media promosi yang paling efektif untuk mengenalkan merek dan produk sekaligus meperkenalkan negara asal produk tersebut. Saat PT. Intikeramik memasuki pasar Singapura, country image terasa sekali pengaruhnya. Saat itu produk menggunakan distribusi dan pengemasan dari Italia sehingga permintaan pasar sangat tinggi karena konsumen di Singapura menggangap produk tersebut buatan Italia. Tetapi saat dijelaskan asal produk tersebut buatan Indonesia konsumen banyak yang tidak berminat untuk membeli produk tersebut. Sampai saat ini produk Essenza terus melakukan pameran di semua negara yang dijadikan sasaran ekspor. Dalam hal memasuki pasar global sangat mudah dilakukan dibandingkan dengan pasar domestik karena hal ini dilatarbelakangi oleh semakin cepatnya pasar internasional memperoleh informasi. Apabila ada produk baru yang memiliki kualitas baik, pasar luar negri lebih cepat mengetahui dinbandingkan dengan pasar domestik. Namun pasar demikian demikian tingkat persaingannya sangat tinggi. Untuk bisa memasuki pasar luar negeri PT. Intikeramik dalam hal kualitas tidak main-main. Selain itu jarak dan waktu pengiriman barang ke pelanggan juga sangat diperhitungkan agar kepercayaan konsumen tetap baik.
Di Indonesia produk Essenza lebih cenderung digunakan pada rumah pribadi atau apartemen. Perihal budget, sesuai target pasar, harga yang ditentukan Essenza me­mang relatif tinggi yaitu mulai dari Rp 200.000 per meter per­segi. Hal ini jauh berbeda dengan harga keramik biasa yang dipatok mulai dari Rp 30.000 sampai 50.000 ribu per meter persegi. Beberapa proyek yang telah menggunakan Essenza disebut­kan antara lain di Jakarta meliputi Kelapa Gading 1, 2, 3 dan 4, Tun­jungan Plaza Surabaya, Plaza Semanggi dan Rumah Sakit Hu­sada. Target pasar Essenza sendiri merupakan masyarakat kelas atas yang mengutamakan kualitas. Ketatnya persaingan dunia ke­ramik serta kondisi per­eko­no­mian yang tidak menentu pun ti­dak membuat Essenza berkecil hati. “Target untuk 2007, mereka op­­timis tetap sebagai pemegang pa­­pan teratas dalam keramik di In­­do­nesia.
Sehubungan dengan pemasaran produk, PT. Intikeramik dalam laporannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) menyatakan tahun-tahun terakhir banyak produk keramik murah dari China yang membanjiri pasar domestik sehingga banyak konsumen yang beralih menggunakan produk negara tirai bambu itu hal ini jelas mengancam target penjualan PT Intikeramik. Produk keramik China desain bahkan ada yang mirip dengan dengan desain merek Essenza sehingga dalam hal ini bisa jadi produk China ingin mengambil alih pangsa pasar domestik dari produk Essenza. Produk China tersebut banyak datang dari pasar gelap dengan cara masuk yang ilegal sehingga harga jual keramik porceleine tile china menjadi murah.
Namun PT. Intikeramik optimis konsumen akan kembali menggunakan produk Essenza dengan adanya pengawasan yang ketat dari Bea Cukai di seluruh pelabuhan Indonesia dan adanya wajib inspeksi di pelabuhan pengirim serta pengenaan safeguard. Bukan itu saja, naiknya beban transportasi serta penghapusan tax refund dari pemeirntah China terhadap arang yang diekspor berdampak pada kenaikan harga produk keramik porceleine tile China. Riset pasar pada bulan Agustus 2007 dan Desember telah dilakukan oleh PT. Intikeramik terhadap sejauh mana pengaruh keramik buatan China tersebut mempengaruhi posisis pasar domestik Essenza di Indonesia. Dari hasil risetnya diketahui bahwa memang ada penurunan penjualan pada bulan Agustus di Inodnesia hal ini disebabkan karena konsumen Indonesia yang biasanya menggunakan merek Essenza mencoba beralih ke produk keramik China namun karena mutunya lebih bagus merek Essenza sehingga mereka kembali beralih ke merek Essenza.
Kendati memiliki peluang untuk meraih kembali pasar domestik, namun PT. I ntikeramik belum berencana meningkatkan kapasitas terpasang pada tahun 2008. Tapi perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 4 juta m2 tahun depan atau naik 78 persen sehingga pendapatan konsolidasi bakal berdampak 60 persen. Disisi lain, perseroan juga sudah mendapatkan kontrak-kontrak baru.
Diolah dari berbagai sumber